Tradisi dan Kebudayaan Menyambut Bulan Suci Ramadhan di Indonesia

Pernahkah Anda terlibat dalam perayaan tradisi dan kebudayaan menyambut bulan suci Ramadhan di Indonesia? Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, bukan Pakistan, India, atau bahkan Arab Saudi.

Dengan banyaknya penduduk beragam Islam, maka tidak heran jika bulan Ramadhan di Indonesia selalu meriah. Selain semangat beribadah, masyarakat Indonesia juga memiliki tradisi dan kebudayaan yang unik serta menarik untuk mengisi bulan suci ini.

Berbagai Tradisi dan Kebudayaan Menyambut Bulan Suci Ramadhan di Indonesia

Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi dan cara yang unik dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Tradisi tersebut dirayakan dengan meriah dan terus bertahan hingga ratusan tahun.

Beberapa tradisi masyarakat dalam menyambut datangnya bulan penuh berkah ini di beberapa daerah di Nusantara antara lain sebagai berikut:

  1. Dugderan

Dugderan adalah festival rakyat yang digelar di Kota Semarang, Jawa Tengah untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan. Perayaan ini merupakan upacara yang mencerminkan perpaduan tiga etnis berbeda di Semarang, yakni Jawa, Arab, dan Tionghoa.

Nama “Dugderan” terinspirasi dari bunyi bedug (dug) dan tembakan meriam (der) yang menandakan masuknya awal Ramadan. Tradisi dan kebudayaan menyambut bulan suci Ramadhan di Indonesia yang satu ini dimeriahkan dengan arak-arakan “Warak Ngendhog”.

Warak ngendhog adalah makhluk imajiner berkaki empat seperti macan namun berkepala menyerupai naga. Selain arak-arakan warak ngendog, perayaan Dugderan juga dimeriahkan pasar rakyat yang menjual aneka makanan, mainan, dan lain sebagainya.

  1. Nyadran

Menjelang datangnya bulan suci, masyarakat Jawa Tengah dan Yogyakarta biasa melakukan nyadran. Nyadran adalah budaya ziarah ke makam orang tua atau keluarga, mendoakan, dan membersihkan area makamnya.

Bagi masyarakat setempat, nyadran adalah simbol pembersihan diri sebelum bulan suci. Tradisi yang merupakan akulturasi budaya Jawa dan Islam ini juga merupakan bentuk bakti kepada para leluhur. Nyadran biasanya ditutup dengan acara makan bersama atau selamatan.

  1. Kuramasan

Kuramasan adalah tradisi menyambut bulan suci Ramadan yang dilakukan oleh masyarakat Kampung Adat Miduana, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Kuramasan sendiri adalah ritual mandi di sungai Cipandak tanpa melepas baju yang dilakukan menjelang bulan puasa. Ritual ini dilakukan sebagai simbol penyucian diri sebelum memasuki bulan suci Ramadhan.

Kuramasan diawali dengan niat dan memanjatkan doa-doa yang dipimpin oleh pemimpin adat, kemudian dilanjutkan mandi besar di sungai baik secara individu maupun berkelompok. Setelah mandi, warga membersihkan sungai bersama-sama.

  1. Malamang

Malamang adalah tradisi dan kebudayaan menyambut bulan suci Ramadhan di Indonesia yang dilakukan oleh masyarakat Minang (Sumatera Barat). Saat malamang, masyarakat Minang memasak lemang, yaitu makanan dari beras ketan yang dimasak dalam buluh bambu.

Tradisi turun temurun ini dilakukan sebagai sarana berkumpul dan mempererat silaturrahmi antar warga sekaligus menyambut datangnya Ramadhan. Selain menjelang bulan suci, tradisi malamang juga sering dilakukan pada hari besar seperti Lebaran, Maulid Nabi, atau lainnya.

  1. Nyorog

Masyarakat Betawi tidak pernah melewatkan tradisi nyorog untuk menyambut bulan suci Ramadhan. Nyorog adalah tradisi memberi hantaran kepada orang tua atau keluarga yang lebih tua sebagai bentuk penghormatan sekaligus ajang silaturrahmi.

Saat melakukan nyorog, anak muda Betawi menghantarkan makanan, buah-buahan, atau berbagai macam barang beberapa hari sebelum hari pertama bulan puasa. Salah satu hantaran yang wajib ada saat nyorog yaitu sayur gabus pucung.

Makanan Khas Ramadhan dari Berbagai Daerah

Tidak hanya tradisi dan kebudayaan menyambut bulan suci Ramadhan di Indonesia yang unik, masyarakat Nusantara juga memiliki beragam sajian lezat khas bulan puasa. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Kicak

Kicak adalah kuliner khas Ramadhan dari Yogyakarta yang terbuat dari ketan. Untuk membuat kicak, ketan ditumbuk halus kemudian dicampur nangka, parutan kelapa, dan santan. Makanan ini memiliki cita rasa gurih, manis, serta wanginya khas.

  1. Bubur Pacar Cina

Bubur pacar cina adalah takjil Ramadhan khas Betawi yang manis dan gurih, cocok untuk berbuka puasa. Kuliner ini terbuat dari tepung sagu yang disiram dengan kuah santan. Selain hangat, bubur pacar cina juga bisa disajikan dingin sehingga lebih menyegarkan.

  1. Barongko

Barongko adalah kuliner khas Ramadhan asal Makassar yang terbuat dari pisang dicampurkan telur, santan, gula, dan garam kemudian dibungkus daun pisang lalu dikukus. Rasanya yang manis dengan tekstur lembut membuat barongko sangat pas untuk berbuka puasa.

  1. Putu Mangkok

Kue putu mangkok adalah salah satu menu takjil favorit di Riau. Kue yang memadukan rasa manis dan gurih ini terbuat dari tepung beras dengan taburan kelapa di atasnya. Uniknya, kue ini berbentuk seperti mangkok terbalik.

Ketahui Keutamaan Menyambut Bulan Ramadhan

Ramadhan ibarat tamu agung nan istimewa yang merupakan karunia Allah untuk umat Islam. Maka, sebagai umat Islam kita harus menyambutnya dengan riang gembira.

Tradisi dan kebudayaan menyambut bulan suci Ramadhan di Indonesia tidak lain adalah bentuk rasa syukur sekaligus kegembiraan masyarakat karena bertemu kembali dengan bulan penuh berkah ini.

Perasaan gembira dalam menyambut bulan suci Ramadhan adalah salah satu tanda keimanan seorang muslim. Jika seorang muslim merasa biasa-biasa saja atau bahkan tidak senang akan datangnya Ramadhan, maka ia perlu merasa khawatir.

Lantas, mengapa umat muslim harus bergembira menyambut bulan suci? Ini karena dalam bulan Ramadhan Allah melimpahkan banyak kemuliaan, berkah, serta keutamaan-keutamaan.

Adapun berkah dan keutamaan bulan Ramadhan berdasarkan hadits riwayat Imam Ahmad antara lain:

  • Dibukanya pintu-pintu surga
  • Ditutupnya pintu-pintu jahim (neraka)
  • Setan-setan dibelenggu
  • Terdapat sebuah malam yang lebih baik dibandingkan seribu bulan (lailatul qadar)

Kehadiran bulan suci Ramadhan sangat dinantikan oleh umat Islam sedunia. Ritual tradisi dan kebudayaan menyambut bulan suci Ramadhan di Indonesia adalah wujud kegembiraan akan datangnya tamu agung Ramadhan.

[custom-related-posts title=”Related Posts” none_text=”None found” order_by=”title” order=”ASC”]

Leave a Comment